Jumat, 10 April 2015

Peran globalisasi lewat media massa terhadap nasionalime dan cinta budaya


Indonesia adalah negara dengan beragam budaya, itulah yang menjadi ciri khas bangsa kita di mata dunia. Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu masyarakat Indonesia sendiri mulai lebih mencintai budaya -khususnya kesenian- luar negeri dan melupakan budaya -terlebih di bidang kesenian- dalam negeri. Apa faktor terbesarnya dan apa solusinya?
Media bertugas untuk menyampaikan berita, inilah yang menyebabkan globalisasi (mendunia). Masyarakat dari golongan bawah sampai atas jadi tahu tentang apa yang terjadi di seluruh dunia. Media lah yang banyak memperkenalkan budaya luar, dan -kebetulan- media adalah yang paling banyak dan paling sering dikonsumsi masyarakat. Karena itulah media berpengaruh paling besar terhadap berbudaya
Namun sedikit sangat disayangkan jika dari banyaknya media massa yang ada saat ini hanya sedikit yang menunjukan karakter ke- Indonesiaan, dan tidak sedikit yang lebih banyak membawa budaya asing dan/atau sekedar menjadi corong dari kepentingan pemilik media tersebut dalam menyampaikan
ide gagasannya.
Media harus indepeden, berkarakter dan jujur dalam memberikan informasi kepada masyarakat serta mampu mengajak dan menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air kepada generasi muda dengan memberikan liputan yang berimbang dan objektif untuk mendorong pemahaman wawasan kebangsaan. Sehingga muncul rasa “kebangkitan nasional” dalam generasi muda untuk berusaha belajar, meraih prestasi, dan kemudian berkarya untuk mengisi pembangunan bangsa. Kita menyadari bahwa rasa kebangsaan dan nasionalisme yang terangkum dalam wawasan kebangsaan sudah semakin luntur didalam masyarakat, akibat kemajuan teknologi melalui media massa yang tanpa disadari telah memasukkan budaya yang tidak sesuai dengan kultur bangsa.
Pers yang sangat akrab di kehidupan masyarakat sudah seharusnya dapat menggerakkan kembali roda Nasionalisme kita, dalam hal ini Nasionalisme yang bukan lagi berkaitan dengan penjajah atau terutama terhadap perilaku ekspansif atau agresor negara tetangga, melainkan nasionalisme saat ini adalah usaha untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara akibat memudarnya identitas bangsa kita. Dengan mengangkat berita-berita yang bertemakan kebudayaan, membuat masyarakat paling tidak mengetahui kebudayaannya sendiri, semakin seringnya masyarakat disuguhi berita mengenai kebudayaan maka dapat meningkatkan minat masyarakat untuk lebih mengetahui, mendalami dan melestarikan kebudayaan milik kita. Dengan mengetahui dan melestarikan kebudayaan tersebut kita tidak perlu lagi khawatir dengan pengklaiman kebudayaan oleh Negara tetangga. Meningkatnya rasa cinta tanah air dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga semakin meminimkan kemungkinan- kemungkinan untuk terjadinya kerusuhan- kerusuhan yang saat ini banyak terjadi.
Dulu 30-60an yang lalu, anak-anak berebut menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan guru. Dulu remaja-remaja berlomba-lomba menampilkan dan memainkan kesenian daerahnya. Ntah untuk menghibur orang di jalan, atau untuk pentas di panggung, atau sekedar menyalurkan hobi. Dulu orang dewasa tak kalah khidmat ketika memberi hormat bendera, saat upacara atau sekedar menunjukkan rasa hormatnya. Tapi apa yang terjadi sekarang?
Bukti nyata dari pengaruh globalisasi itu, antara lain dapat disaksikan dari gaya berpakaian, dan
gaya berbahasa masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang sudah berubah yang kesemuanya itu diperoleh karena kemajuan tehnologi informatika dan komunikasi khususnya pada media masa. Globalisasi media dengan segala nilai yang dibawanya seperti lewat televisi, radio, majalah, koran, buku, film, VCD, HP, dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak pada budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia.
 Pemuda-pemudi sekarang justru lebih sibuk dengan misalnya K-Pop, Anime, dorama Jepang, dan lain-lain. Bisa dihitung dengan jari siapa yang masih sibuk melestarikan budaya Indonesia.
Kemudian remaja-remaja juga lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadgetnya masing-masing dibanding menghabiskan waktu bersama keluarga. Jadi seperti itu lho, contoh akibat globalisasi yang mempengaruhi budaya kita.
Bagaimana media massa tidak berperan banyak?
Media massa selalu berlomba-lomba agar mereka diperhatikan, tentu supaya rating mereka naik dan mereka untung. Caranya adalah menampilkan berita yang paling disukai masyarakat, yaitu tentang budaya luar. Karena masyarakat sudah terlanjur suka budaya luar, mereka akan sediki menampilkan budaya dalam negeri, mereka tidak akan untung karena kurang dilihat.
Jadi, apa solusinya?
1. Media massa boleh tetap menampilkan, memperkenalkan tentang budaya luar dengan filter yang jelas, serta hanya menampilkan bagian positif dari berita tersebut.
2. Setiap stasiun seperti radio, televisi, koran, dan lain-lain boleh tetap menampilkan budaya luar, namun harus tetap menampilkan dan dengan menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap budaya dalam negeri, misalnya dengan cara mempromosikannya, menayangkan tentang sejarah Indonesia, dan lebih banyak menampilkan tentang budaya dalam negeri dibanding budaya luar dengan porsi 60 : 40 persen.
3. Tapi yang lebih penting lagi adalah ketegasan Pemerintah dalam menerapkan hukum baik Undang-Undang Pers, Undang-Undang Perfilman dan Undang-Undang Penyiaran secara tegas dan konsisten disamping tentu saja partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mencegah dampak buruk dari globalisasi media yang kalau dibiarkan bisa menghancurkan negeri ini.
Kesimpulan dari tulisan saya, hendaknya kita memfilter setiap kebudayaan yang dating dari luar apakah sudah sesuai dengan kepribadian bangsa atau belum, dan hendaknya media massa sebagai konsumsi terbanyak masyarakat memperhatikan apakah tayangan sudah berkualitas dan membentuk karakter atau belum, serta tetap lebih banyak mengenalkan budaya sendiri dan dengan menumbuhkan rasa cinta kita terhadap

Peran Budaya bagi Pengembangan Demokrasi


Negara Indonesia memiliki berbagai suku, bahasa, tradisi dan kearifan lokal serta kebudayaan  yang menjadi tolak ukur  dalam sistem pemerintahan kita, yaitu demokrasi. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, budaya asing mulai ‘merasuki’ Indonesia. Masyarakat akhirnya menyerap berbagai budaya asing tersebut tanpa memilah apakah sudah sesuai dengan kepribadian bangsa atau belum.

Akibatnya, masyarakat akan mulai mengabaikan budaya aslinya sendiri, dan budaya asli Indonesia pun mulai luntur, bahkan sebagian mulai hilang, misalnya Reog Ponorogo yang mulai hilang di tengah zaman. Hal ini akan berdampak sangat besar kepada generasi penerus bangsa. Mereka akan merasa asing terhadap budayanya sendiri dan merasa lebih cocok dengan budaya luar yang bahkan belum tentu lebih baik. Dengan begitu, moral generasi bangsa akan rusak, kepribadian bangsa akan memudar, rasa nasionalisme akan berkurang.

Kalau budaya sendiri saja dilupakan, apalagi rasa nasionalisme? Dan kalau rasa nasionalisme saja sudah pudar, bagaimana akan berdemokrasi dengan baik untuk kebaikan dan kepentingan bersama?

Di samping itu, kita lihat sekarang, budaya demokrasi yang menyuarakan suara hati rakyat, justru menjadi daging empuk bagi para politisi yang mengejar kedudukan. Masyarakat miskin dan yang belum memiliki pendidikan politik dengan baik diiming-imingi kesejahteraan dengan dengan memilih politisi tersebut. Sedangkan setelah mereka menjabat mereka seperti kacang lupa kulit!

Mereka lupa dengan janji-janji mereka. Mereka sibuk memperkaya diri dari uang rakyat! Seperti tikus-tikus pemakan sampah di got, tanpa berfikir bagaimana nasib mereka yang hartanya dizhalimi. Mereka lupa akan janji dan harapan rakyat jelata dan para pencari keadilan. Dimana otak ketika hawa nafsu sudah dikedepankan?
Demokrasi sendiri juga menjadi ajang saling unjuk gigi dengan saling menjatuhkan para sesama ‘pemburu kekuasaan’ dan untuk saling menjelekkan antara politisi dan simpatisan. Ini hal yang sangat memprihatikan.
Undang-Undang Dasar dan undang-undang telah memberi acuan tentang bagaimana harusnya demokrasi itu sendiri berjalan. Demokrasi di Indonesia juga memang telah mengalami berbagai perubahan sistem, tetapi budaya politiknya tetap sama!
Demokrasi di Indonesia saat ini seolah hanya berorientasi kepada kekuasaan. Berbagai budaya politik yang sangat melekat di Indonesia misalnya “asal bapak senang”. Seperti apa yang pemerintah mau tetapkan, kita harus turut, tidak peduli seberapa dampaknya terhadap masyarakat.

Budaya demokrasi juga harusnya menjunjung tinggi sikap kejujuran dan kesamaan hukum. Bukan ‘tumpul ke atas runcing ke bawah’. Dahulu ketika masih kecil, saya sering bertanya, mengapa ketika ada berita di televisi, bahwa ada seorang tua miskin, yang keriput, sudah pikun, dalam keadaan terpaksa mencuri pisang tetangga, diadili penjara beberapa bulan, sedangkan di televise, banyak sekali berita tentang petinggi-petinggi berdasi dan berjas korupsi, bisa mendapat fasilitas di masa hukumannya. Bahkan bisa berkeliaran tanpa was was.
Saya berpikir bahwa demokrasi sejatinya adalah surga bagi para pencari keadilan, yang dengan bebas dapat beraspirasi dan menyalurkan pendapat. Kurang indah apalagi? Bahkan pemerintah lah yang memegang peranan kesejahteraan. Pemerintah bahkan juga memberi kebebasan bagi masyarakat untuk ikut andil. Sistem pemerintahan nan indah, bukan?
Berbagai penyimpangan demokrasi ini adalah bukti kuat akibat dari pudarnya nasionalisme, yang mana diawali dari pengabaian terhadap budayanya sendiri.

Semoga tulisan saya tersebut bisa kembali menyadarkan kita untuk lebih mengenal, mengembangkan dan mencintai budaya kita, karena mencintai budaya kita adalah langkah awal untuk menumbuhkan sikap nasionalisme. Dengan nasionalisme lah kita bisa mulai berdemorasi dengan baik, untuk kebaikan dan kepentingan bersama. Mulailah dari diri sendiri, Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membela Negara Indonesia?

How To Improve My English

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barokatuh
Hello guys, in this opportunity I would like to tell you why and how we should improve our English. There are two reasons convex me why we should learn English.
First, English is an international language.
It means, if we meet foreigners no matter where they come from, they speak English. We also can make friends abroad via chatting or correspondent, talking in English, as international language.
Second, English skill is very helpful to go to favorite school and to get jobs.
For example, I’ll tell you about my cousin and my friend. I have a cousin, I call him Mas Nono. The highest education he got is only under degree, but he won a lot of English contest, like debate, speech, story telling, etc. Because he has good ability in English and in his profession, he could join Slambersih company. Do you know what Slambersih is? Slambersih is an oil and gas American Company, one of a very great company in Indonesia. In fact, the other job seekers have higher education degree than Mas Nono. And I have a friend, he also won a lot of English contest. The latest news I have heard about him is he got opportunity to join AFS or student exchange programs. What a great opportunity!
Well, that two reasons convex me why we should improve our English. So how we improve our English?
English divided into four skills, namely :
1.     Speaking Skill
2.     Writing Skill
3.     Listening Skill
4.     Reading Skill
Well, I’ll tell you how we improve those skills.
First, how to improve speaking skill?
You can speak English with yourself in front of the mirror. Or read English dialogue loudly
Second, how to improve our writing skill?
You can write anything you want in English! You can write your own diary in English, or blogging in English, or have correspondent or chatting friends abroad.
Third! How we improve our listening skill?
First, find what you interest! If you like western or Hollywood movies, watch your favorite film with subtitles. After you understand the film, watch other movie like before. Or if you don’t like watching films but you like listening to music, listen to your favorite English song! Or listen the English radio or you can listen to English news, as often as you can.
And the last! How to improve your reading skill?
Improve reading skill is quite easy. You can read English text on many medias, like blog, English books, English news (on newspaper), or else.
So those are how we improve our English. The last but not least, don’t give up learn English.
I think that’s all for my essay, thank you very much! ^^
--Keep learn—
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barokatuh

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG PESAT DI MASA MENDATANG TERHADAP SOSIAL, BUDAYA,DAN AGAMA

Setiap kelompok masyarakat di manapun mereka berada pasti pernah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan itu ada yang mencolok dan ada pula yang kurang mencolok, ada yang berlangsung secara cepat dan ada pula yang lambat, ada yang berpengaruh besar dan ada pula yang kecil. Perubahan-perubahan itu dapat berupa perubahan terhadap nilai dan norma-norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi sosial, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat, dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan nilai yang dianut masyarakat.Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk terutama yang diakibatkan oleh proses migrasi (seperti urbanisasi, transmigrasi, dan lain-lain) juga dapat mengakibatkan kekosongan, misalnya pada bidang pembagian kerja.
Pada umumnya, masalah kependudukan yang sering menimbulkan perubahan sosial budaya tersebut adalah akibat pertambahan penduduk yang disebabkan oleh arus urbanisasi (ke kota), dan juga akibat berkurangnya jumlah penduduk terutama di daerah-daerah yang ditinggalkan oleh orang-orang yang berurbanisasi tersebut. Adanya urbanisasi penduduk ke kota-kota besar atau tempat-tempat lain yang menjanjikan harapan telah menimbulkan ketidak-seimbangan antara luas daerah beserta sumber-sumber kehidupannya dengan jumlah penduduk yang ada.

Maka, persaingan untuk memenuhi kebutuhan hidup jadi semakin tinggi, angka pengangguran juga semakin bertambah akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan-pekerjaan di sektor formal (karena biasanya para pendatang tidak memiliki ijazah dan keahlian-keahlian khusus sehingga mereka kalah saing dengan tenaga-tenaga kerja terdidik kota yang umumnya memiliki semua persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan di sektor formal), dan akibat lebih lanjut adalah munculnya kerawanan di bidang keamanan serta ketertiban masyarakat.

Keadaan seperti itu jelas dapat menimbulkan perubahan-perubahan baru pada masyarakat, seperti perubahan corak kehidupan sosial (masyarakat) yang lebih bersifat individual, sementara kebalikan dari semua itu, ialah bahwa di daerah-daerah yang ditinggalkan (umumnya daerah pedesaan) akan lambat pembangunannya, antara lain karena tenaga-tenaga potensial yang ada berurbanisasi ke kota-kota.
 Semakin banyak jumlah penduduk, artinya lahan pekerjaan semakin berkurang Karena dipakai untuk tempat tinggal. Terbatasnya kesempatan kerja sedangkan pesaing semakin banyak sebenarnya dapat banyak mempengaruhi nilai-nilai yang dianut masyarakat pada umumnya. Misalnya dimulai pada seorang ibu yang dulunya hanya sibuk mengurus urusan rumah tangga dan anak-anaknya. Tetapi keterbatasan ekonomi –yang disebabkan semakin kuatnya persaingan akibat semakin sempitnya lahan pekerjaan-, akibatnya, mereka yang sudah mulai ditinggalkan dan kurang mendapat perhatian dan pendidikan moral dari orangtua, saat itulah anak-anak mulai kurang terkendali. Nah, inilah yang menjadi awal dari penyimpangan sosial.
Lalu misalnya dikarenakan susahnya mencari pekerjaan dengan gaji besar, maka mereka yang lemah agama dan imannya akan menghalalkan semua cara asal pendapatannya sesuai dengan kebutuhannya. Kemudian dari segi sosial misalnya, kita dapat melihatnya dari perbandingan orang yang tinggal di perkotaan –terutama yang metropolitan- dan orang yang tinggal di pedesaan. Warga desa yang reaksi sosialnya berupa gotong royong dan kekeluargaan, karena di desa persaingan pekerjaannya tidak begitu tinggi, sehingga sikap saling peduli pun masih tinggi. Sedangkan di kota, persaingan sangat tinggi. Karena itulah mereke cenderung individualis karena sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk sesama, itulah salah satu contoh dampak pertumbuhan penduduk yang berhubung dengan sempitnya lahan pekerjaan, terhadap sosial, budaya, dan agama.
Orang tua dan orang dewasa memiliki peranan penting dalam penegakan dan pengendalian penyimpangan sosial dengan cara mendidik, mengajak, memberi contoh,dan lain lain. Ketika orang tua sudah sibuk mensejahterakan tanpa ada waktu untuk memperhatikan anak-anaknya, maka dari sinilah peluang penyimpangan sosial itu ada.
Semakin banyak jumlah penduduk yang tidak didasari pendidikan yang baik, akan membuat daerah tersebut semakin semrawut. Tentu kesemrawutan yang diakibatkan masyarakat yang kurang mendapat pendidikan yang baik tersebut akan menjadi lingkungan kondusif timbulnya penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial negatif yang dipengaruhi pertumbuhan penduduk yang pesat seperti perbandingan wanita ama pria yang lebih bnyak wanita. ,, di dunia pekerjaan, wanita kehilangan mata pencaharian juga semakin sempitnyanya pekerjaan khusus wanita ,, para wanita harus mencari pekerjaan lain ,,, dengan itu lah pekerjaan pria di ambil alih oleh wanita juga. Hal ini pun termasuk pendorong emansipasi wanita.
Faktor terpenting pendorong pertumbuhan penduduk yang pesat adalah karena tingginya angka kelahiran. Tingginya angka kelahiran sendiri mempunyai beberapa factor yaitu ; usia perkawinan yang relatif muda, melekatnya ungkapan banyak anak banyak rejeki, kepercayaan sosial dan religius -terutama berhubungan dengan kontrasepsi-, kemakmuran secara ekonomi, dan lain-lain.
Sebenarnya tidak mengapa jika suatu keluarga memutuskan ingin memiliki banyak anak, karena pada dasarnya itu adalah hak setiap pasangan. Akan tetapi seharusnya setiap pasangan memiliki rencana yang terstruktur dan bersifat konsisten. Setiap orang tua harus mengimbanginya dengan pendidikan yang baik, berupa moral maupun akademis. Juga harus mempunyai pendapatan yang cukup untuk menghidupi anak-anaknya. Karena ketika setiap anak itu sudah mempunyai suatu keyakinan, bekal, dan ilmu serta informasi yang cukup dan layak, maka pertumbuhan penduduk yang pesat ini akan menjadi umpan balik yang menguntungkan bagi negara, karena mereka mempunyai skill yang bisa memajukan suatu negara tersebut, bukan justru menjadi beban negara.
Dikatakan menjadi beban negara adalah ketika jumlah masyarakat itu banyak tetapi tidak berpendidikan yang layak dan mempunyai keterampilan.Maka dengan inilah semboyan "banyak anak banyak rejeki" itu bisa terealisasi.
Oleh karena itu, solusi yang diberikan pemerintah untuk menahan pertumbuhan penduduk yang pesat tersebut serta meningkatkan kualitas penduduk tersebut adalah :
- menggalakkan wajib belajar 12 tahun
- mengadakan program KB, serta menggalakkan semboyan "dua anak lebih baik" untuk mengganti semboyan "banyak anak banyak rejeki".
- membuat aturan di perundang-undangan tentang perkawinan, yang mana pemerintah menetapkan usia minimal menikah, agar tidak terjadi pernikahan usia muda -yang memunculkan potensi banyak anak-.
- menupayakan pemerataan penduduk dengan mengirim sebagian masyaŕakat dan penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah yang sepi, dengan memajukan wilayah yang sepi tersebut agar kesempatan kerja dan persaingan di wilayah yang sepi itu, agar penduduk yang dipindahkan tidak merasa keberatan

Kesimpulan dari yang saya paparkan adalah, peningkatan penduduk yang pesat bisa berdampak positif juga negative bagi Negara tersebut tergantung bagaimana cara mendidik generasi tersebut sehingga bisa membawa manfaat bagi Negara tersebut.

Deskripsi Diri Admin


Assalamualaikum wr.wb
            Bismillahhirrohmannirohiim. Perkenalkan nama saya Meuthia Nabila P, panggilan saya Mutia. Saya lahir dari rahim perempuan yang sangat hebat pada 7 Mei 1998. Batam adalah tempat pertama kali saya menatap dunia.
Saya berasal dari keluarga –yang alhamdulilah- berkecukupan. Ayah saya bernama lengkap Hartoyo Victor Quintoro, bekerja sebagai wiraswasta di salah satu perusahaan tambang di luar negeri. Ibu saya bernama lengkap Susilawati, bekerja di ‘perusahaan’ terbaik dan paling mulia bagi seorang wanita, yaitu Ibu Rumah Tangga. Pekerjaan yang tidak mudah, ketika harus mengajari anak-anaknya tentang kebaikan-kebaikan dunia, mengurusi kesehatan anak-anaknya, bertanggung jawab atas kebersihan rumah dan bergizinya makanan sehari-hari. Saat yang sama juga harus mengatur keuangan rumah tangga. Beliau lah yang mengantarkan anak-anaknya menjadi manusia-manusia pengembara kebaikan di muka bumi. Pekerjaan yang sangat mulia, bukan?
Saya tiga bersaudara, dan saya adalah anak tengah. Saya mempunyai seorang abang yang berbeda 4 tahun, bernama lengkap Rizky Novianto Pratama. Saat ini dia sedang mengemban ilmu Geofisika di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Saya juga mempunyai adik perempuan cantik bernama lengkap Andhini Aprilia Pratiwi dengan selisih enam tahun dari saya. Saat ini kelas 4 di SD Islam Al-Barkah Batam.
            Saya bersekolah di salah satu SMA yang menjadi favorit di Kota Batam, yaitu SMA Negeri 1 Batam jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. SMANSA sebagai sekolah favorit terbukti dari antusiasme yang sangat besar setiap kali Penerimaan Siswa Baru, baik dari dalam Batam sendiri maupun dari luar Kota Batam. Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, hampir semua bidang perlombaan selalu ada SMANSA yang menjuarai, atau minimal mengikuti lomba tersebut. Dan bukti lain tentang favoritnya SMANSA adalah banyak sekali instansi atau lembaga pendidikan, juga institusi perlombaan hampir selalu memberi informasi dan mengajak SMANSA untuk turut serta meramaikan dan berpartisipasi.
 Aktifitas sehari-hari saya adalah... Setiap pulang sekolah saya selalu mengikuti les atau eskul. Karena itulah saya selalu pulang lebih lambat daripada teman-teman lain. Sepulang itu saya biasanya istirahat atau langsung mengerjakan tugas, mengulang atau membahas duluan pelajaran keesokan harinya sampai sekitar jam 21.00 atau 21.30. Dan sejam berikutnya saya menyempatkan diri mempelajari agama Islam. Ekstrakurikuler yang saya ikuti di sekolah adalah Palang Merah Remaja, Debat Bahasa Indonesia, Karya Tulis Remaja, Bantara atau Pramuka (wajib), kemudian Robotik. Dan malam minggu saya biasanya mengiikuti MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa). Lalu di hari minggu saya mengikuti training beladiri Kungfu dan mengikuti berbagai seminar. Selebihnya di waktu luang saya banyak membaca dan menulis.
Nah, cita-cita saya apa ya?
Saya ingin menjadi ahli kesehatan, guru yang membagikan semua ilmu bermanfaat yang saya punya sebagai tabungan amal jariyah saya di akhirat kelak. Saya ingin mengabdikan diri saya dalam berbagai kegiatan sosial seperti menyekolahkan anak-anak jalanan yang tidak sekolah. Saya ingin mengadakan pelatihan keterampilan tenaga kerja bagi orang-orang jalanan seperti pengamen dan pengemis. Intinya saya hanya ingin menjadi manusia yang paling bermanfaat dan bisa membahagiakan banyak orang baik.
Mengenai pekerjaan impian, saya ingin menjadi psikolog anak. Karena menurut saya, anak kecil adalah bibit unggul yang harus dijaga, dibimbing, dipahami dengan sebaik-baiknya, dan dididik menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan dan bisa membela negaranya kapan pun dimana pun. Dengan memahami karakter dan psikis tiap-tiap anak, kita akan tahu bagaimana cara mendidiknya menjadi generasi bangsa yang membanggakan. Karena itulah saya ingin menjadi psikolog anak. Saya bercita-cita mendapatkan gelar Sarjana Psikolog, Spesialis Anak dari Universitas Padjajaran Bandung. Saya ingin masuk dengan jalur undangan atau PMDK. Tentu tidaklah mudah, lebih dari 500.000 peserta PMDK Universitas Padjajaran tahun lalu. Bagaimana zaman saya nanti ya?
Tentu saja saya akan bersungguh-sungguh belajar dan terus meningkatkan nilai raport saya, agar bisa memenuhi syarat PMDK. Saya juga akan aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti seminar dan lomba, untuk mengumpulkan skill, ilmu, pengalaman dan sertifikat, yang mana sertifikat sangat membantu untuk masuk suatu Perguruan Tinggi Negeri. Tak lupa pastinya, saya akan meningkatkan kualitas ibadah saya dan beristiqamah dalam beribadah, agar Allah SWT memudahkan jalannya dan memberi berkah di setiap perjuangan dan perjalanan saya. Amin.

Mungkin sekian deskripsi diri saya, terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb

Tulisan : Rumah dan Sebuah Kata Pulang



Perjalanan ini mengingatkan kita bahwa kita punya tempat bermula. Suatu tempat yang lama kita huni. Suatu tempat yang bernama rumah.

Dan sudah sejauh ini kita meninggalkannya. Rumah menjadi sesuatu yang paling sering kita tinggal pergi, tapi selalu berhasil membuat kita merasa ingin pulang.

Sejauh apapun perjalanan yang kita lakukan, setinggi apapun langit yang ingin kita capai. Kita akan kembali.

Seperti sebuah roda yang berputar, dimana sebuah titik berawal di sanalah ia akan kembali.
Perjalanan ini mengajarkan kita bahwa kita tidak bisa selamanya tinggal di luar. Ada hal yang bisa memberi kita rasa aman dan terlindungi. Kita bisa tidur nyenyak tanpa takut ada yang akan mencuri, terutama mencuri hati kita. Karena di sanalah kunci rumah itu berada.

Pada akhirnya kita akan pulang ke tempat kita bermula. Kembali kepada (si)apapun yang kita sebut sebagai rumah. Dimana lelah kita berakhir dan kita membangun cinta.

Rumah, 12 September 2014 | (c)kurniawangunadi

Sya : Antara Cinta dan Cita


“Sya, bisa kita ketemu sore ini? Abang tunggu di tempat biasa ya, Sya.” Pemuda itu langsung mengakhirikan panggilannya.
Sya belum sempat menjawab.
“Ada apa lagi ini?” Sya menarik nafasnya dalam-dalam.
Dia melirik arlogi mungil yang melingkari pergelangan tangannya. Mulutnya merapal sesuatu. Entah apa yang ingin disampaikan pemuda kesayangan ayahnya itu. Dia sangat berharap kabar baik yang ia dengar saat senja ini.
“Assalamu’alaikum, Sya. Sudah lama, ya?”
Suara itu terdengar dari arah belakang tempat Sya duduk.
“Wa’alaikumsalam. Lumayan lama sih, Bang.” Jawabnya sembari melirik arloji miliknya.
“Abang baru pulang dari kerja, jadi maaf banget ya, Sya.” Pemuda itu menyatukan kedua telapak tangannya di dadanya.
“Langsung aja deh, Bang. Ada perlu apa sampai harus ketemu sore ini?”
“Hemm, nggak pesan makan dulu, nih? Nanti sambil makan Abang cerita, oke?” katanya sambil tangan kanannya memperagakan kata oke.
“Oke.”
Sya dan pemuda itu memesan menu yang sama. Merekapun menikmati suasana senja di sebuah café yang tak jauh dari kampus Sya. Pemuda yang sudah hampir berumur kepala tiga itu begitu hanyut memandangi wajah Sya. Tidak biasanya dia memperhatikan Sya selekat ini. Tampak Sya fokus menyuap nasi goreng ke mulutnya.  
“Sya, bagaimana menurutmu tentang nikah muda?”
“Nikah muda? Tergantung pribadi masing-masing, sih, Bang. Tapi menurut Sya, seseorang yang memutuskan untuk menikah, berarti dia sudah siap menerima dan memberi, dan mencintai tanpa syarat.” Jawab Sya.
Pemuda itu masih menatap lekat mata Sya. Dia adalah pemuda pertama kali yang Sya temui saat menginjakkan kaki di tanah perantuan ini. Muhammad Akbar namanya, namun Sya lebih suka memanggilnya, Ahmad.
“Sya sudah siap untuk menikah?”
Sya menoleh ke arah pemuda itu. Ia tersedak makanan yang baru saja masuk ke kerongkongannya. Dahinya mengerut. Mulutnya berhenti mengunyah. Dia kembali meletakkan sendok yang digenggamnya di atas piring.
“Siap atau tidaknya hanya Allah yang tahu, Bang. Jika Allah sudah menghadirkan jodoh itu di depan mata dan di hati, itu berarti Sya sudah siap.”
“Bukannya kemarin ada yang melamar? Lalu kenapa ditolak?”
“Perkara itu bukan Sya yang menolak, tapi Ayah.” Sya menunduk menatap sepiring nasi goreng di atas meja, dan dia sudah tidak selera lagi menikmatinya.
“Sudahlah, Bang. Nggak usah dibahas lagi.” Suasana hati Sya berubah.
“Seharusnya dia memperjuangkanmu jika memang dia mencintaimu, Sya.”
“Seharusnya perjuangan itu tidak pernah mengenal kata lelah.” Sambung Sya.
Sya tiba-tiba murung. Senyum di wajahnya redup. Bibirnya datar. Ia kembali hanyut dalam kenangan cinta masa lalu. Cinta yang ia yakini akan menjadi cinta sejati hidupnya. Cinta yang diyakini tidak akan pergi setelah kepulangannya. Ternyata Tuhan berkehendak lain.
***
“Sya, Abang akan pulang minggu depan. Kapan libur kuliah?” Pesan pendek itu dari kekasihnya.
“Pulang lalu pergi lagi?” Balas Sya
“InsyaAllah, tidak. Abang akan menetap di Jambi. Itu kalau Sya tidak keberatan.”
“Alhamdulillah. InsyaAllah, Sya pulang awal Agustus.”
Sya menyebutnya cinta. Cinta yang dia yakini akan kembali setiap ia melangkah pergi ke ranah ilmu. Dia yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di Bandung, akan pulang dan katanya tidak akan pergi lagi. Bagi Sya, kepulangan kekasihnya itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa ia lukiskan dengan sekedar senyum.
Tiga tahun saling mengenal meski jarak membentang diantara mereka, akhirnya pertemuan itu pun digelar di bulan agustus. Cinta. Meski ia tak berwujud, hati selalu dapat menerkanya.
“Sya, I have something for you. Abang akan kerumah usai sholat tarawih.”
“Sudah izin sama Ayah mau ke rumah?”
“Sudah, Sya. Kan calon menantu Ayah.” Kekasihnya begitu pede mengatakan hal itu.
Usai sholat tarawih, Sya menunggu di teras rumah. Terdengar bunyi klakson motor yang berhenti di garasi rumah Sya.
“Assalamu’alaikum, Sya.” Sapa pemuda yang memakai baju koko putih dan kopiah hitam.
“Wa’alaikumsalam.” Jawab Sya sembari mempersembahkan senyumnya.
Pemuda itu pun mengulurkan kantong plastik yang lumayan besar kepada Sya.
“Oleh-oleh dari Bandung?” Sya menerimanya dengan hati yang riang.
Kekasihnya itu hanya mengangguk senyum. Dia hanya mengantarkan oleh-oleh itu kepada Sya, setelah itu dia pamit pulang.
Sya masuk ke dalam kamar yang kini menjadi miliknya sejak lulus dari Madrasah Aliyah. Dia benar-benar sudah merasa gadis, karena sudah memiliki kamar sendiri. Sebelumnya ia tidur bersama nenek sampai akhirnya ia merantau. Ibu yang mengizinkannya untuk tidur di kamar ini. Namun, setelah melanjutkan kuliah ke luar kota, kamar ini tidak ada yang menidurinya.
“Suka?” pesan pendek itu menghiasi android Sya.
“Mukenanya suka, tapi kenapa hijau?”
“Cuma ada hijau dan ungu, Abang pikir, Sya suka warna hijau.”
Sya hanya tersenyum menerima pesan dari kekasihnya itu.
“Sya, kapan kuliahnya selesai?”
“Mohon doanya, Bang. InsyaAllah dua tahun lagi.” Balas Sya.
“Abang akan menunggu Sya….”
***  
 Sejak pulang dari tanah perantauan. Sya kerap menyaksikan wajah Ayahnya yang murung. Dia tidak begitu dekat dengan sosok yang sangat ia segani itu. Dia hanya akan berbicara pada Ayah jika memang benar-benar penting. Mereka tidak begitu akrab dalam sapaan, namun hati keduanya terikat kuat. Hingga pada suatu malam, mereka membicarakan hal yang sangat penting. Tentang masa depan Sya.
“Ayah memanggil Sya?”
“Sya, masih ingin kuliah, kan? Masih bercita-cita jadi dokter, kan?”
Sya mengangguk pelan.
“Ayah yakin bahwa Sya bisa memegang kepercayaan yang Ayah berikan kepada Sya.”
Seketika Sya menatap lekat mata Ayah.
“Sya boleh berhubungan dekat dengan siapa pun. Sya adalah anak perempuan satu-satunya. Jika Sya pergi sebelum tugas ayah sebagai orangtua selesai, pasti Ayah akan sangat sedih.”
“Sya tidak akan pergi sebelum mewujudkan mimpi kita, Yah.” Aku memandang lekat mata ayah yang mengarah pada jendela.
“Fadli sudah mengutarakan keinginanannya untuk melamar, Sya.”
Sya terhentak.
“Tapi Ayah menolaknya. Ayah sudah memberikan dia pilihan untuk menunggumu hingga selesai kuliah. Dan dia tidak menyanggupinya. ”
Sya hanya terdiam menunduk. Sesuatu yang ia yakini akan menjadi cinta sejatinya ternyata sudah berakhir. Apa yang bisa ia lakukan ketika cinta harus berakhir karena sebuah impian? Bukankah mewujudkan impian Ayah adalah yang terpenting bagi Sya? Tidak seharusnya ia menyimpan sebongkah rindu dan kasih yang telah bertahun-tahun bersemayam di dalam kalbu. Tidak seharusnya ia meyakini bahwa Fadli yang kelak menjadi cinta sejatinya. Memang tidak seharusnya keyakinan itu bersemayam dalam benaknya. Antara cita dan cinta. Kini, hatinya begitu terluka. Bagimana pun cintanya pada Fadli, Sya akan tetap berjuang meraih impiannya tanpa kekasihnya itu. Bukankah cinta tidak harus memiliki? Sya akan tetap menyimpan rasa itu di hati, hingga akhirnya Tuhan menautkan hati mereka kembali. 
"Maafkan, Abang. Karena tidak bisa menunggu, Sya."
"Tidak ada yang mampu menggantikan posisi Sya di hati ini, meski takdir tidak memihak pada cinta kita. Biarlah cinta ini tetap tersimpan di dalam hati ini sampai nafas berhenti."  
Sudah sepekan Sya membiarkan pesan itu bertubi-tubi menghiasi ponselnya. Hatinya masih terluka. Ingatannya tentang Fadli masih tersisa, senyumnya, ketawanya, candanya, semua masih tersimpan dengan rapi dalam benak Sya. Batin Sya semakin tersiksa. Semakin ia mencoba melupakan semakin kuat ingatannya tentang Fadli. Semakin ia menyesali, mengapa ia menyimpan rindu dan kasih sedalam ini?  
"Sya, kamu kuat, harus kuat. Kebahagiaan Ayah lebih berarti dari segalanya."
Sya mencoba mendamaikan hatinya. Ia mengepalkan kedua tangannya, semakin kuat.  Matanya terpejam. Ia menggigit bibirnya. Menahan luka di hati yang begitu perih. Tetes demi tetes air matanya membasahi kerudung yang melingkari kepalanya. Ia membenamkan wajahnya pada kedua tangannya.
Cinta ditakdirkan untuk berakhir bahagia, dan luka hadir melengkapinya.

Penambangan Pasir

Provinsi Kepri adalah provinsi yang sangat strategis. Karena beberapa pulaunya berbatasan langsung dengan Singapur, Kamboja, Malaysia, dan lain lain. Karenanya perairan perbatasan Indonesia dengan Singapura di Kepri cukup strategis untuk membawa pasir ke Singapur. Pasir yang ada di daerah wisata alam Singapura hampir seluruhnya diimpor dari Kepri. Hal ini dikarenakan Kepri adalah daerah yang paling dekat dengan Singapura dan banyak terdapat pulau-pulau kecil tak berpenghuni berupa hutan. Juga dikarenakan jumlah pasir yang ada di pulau-pulau kecil di Kepri sangat melimpah. Eksploitasi tersebut dipicu oleh adanya kebutuhan pasar dalam jumlah besar dari negeri tetangga, Singapura, yang mem butuhkan pasir untuk menambah luas wilayahnya. Karena itulah banyaknya pasir ekspor dari Kepri ke Singapur juga dikarenakan factor ekonomi. “Pertambahan penduduk telah meningkatkan kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air bersih dan energi. Hal tersebut mengakibatkan eksploitasi terhadap sumber daya alam semakin tinggi serta cenderung mengabaikan aspek-aspek lingkungan hidup. Pertambahan jumlah penduduk dengan segala konsekuensinya akan memerlukan lahan yang luas untuk melakukan aktivitasnya dan memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan berdampak pada penurunan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan” (Kartodihardjo, dkk.,2005). Pertambahan penduduk yang berpengaruh terhadap peluang lapangan kerja membuat sebagian orang memilih bekerja sebagai penambang pasir. Aktifitas ekspor impor pasir mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif penambangan pasir yaitu sangat menguntungkan perekonomian Kepri dalam jangka panjang. Karena kegiatan penambangan pasir membuka lapangan kerja yang sangat luas. Tentu dapat mengurangi pengangguran dan menyumbang sangat banyak saldo bagi Kepri. Sebagai sumber perekonomian, hal ini dapat menyokong pendapatan Kepri dalam jangka panjang. Namun, aktifitas penambangan pasir mempunyai lebih banyak dampak negatif, yaitu : 1. Adanya bekas-bekas penambangan berupa lubang-lubang besar di pasir membuat pemandangan yang sangat tidak enak dilihat. 2. Eksploitasi pasir laut berlebihan dapat mengganggu kelangsungan ekosistem pesisir pantai serta rusaknya tambak dan terumbu karang serta dapat mengganggu keanekaragaman hayati di pesisir. 3. Secara fisika dan geologi, Kegiatan penambangan pasir menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi, dan rusaknya ekosistem tanah. 4. Kurangnya pasir bisa menyebabkan abrasi, erosi, banjir, bahkan tanah longsor karena tidak dapat menyokong pohon. 5. Dan dampak paling besar adalah ketika pulau itu sudah tenggelam, terutama pulau yang berada di daerah perbatasan negara lain, akan mengurangi luas wilayah RI. Yang mana hal ini tentu sangat berbahaya. 6. Apabila pulau tersebut sudah sangat rusak, atau tenggelam. Maka akan membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk merehabilitasi dan menkonservasinya. Mengapa hal ini bisa terjadi?
1). Adanya perbedaan kepentingan antara kepentingan lingkungan vs kepentingan ekonomi, politik dll.
2). Penegakkan hukum yang belum baik.
3). Aturan yang dibuat seringkali mengakomodasi beberapa kepentingan dengan bahkan mengabaikan unsur lingkungan.
4). Aturan yang tidak dilaksanakan dengan konsisten Jadi solusinya? 1. Hendaknya pemerintah menetapkan aturan yang lebih tegas untuk kepentingan bersama. 2. Hendaknya pemerintah mengutus aparat yang tegas dalam mengawasi aktifitas penambangan tersebut. 3. DPR hendaknya meningkatkan anggaran untuk memperbaiki dan merehabilitasi pulau-pulau itu mengingat dampaknya yang sangat bahaya. 4. Dan hendaknya dibentuk kader-kader yang konsisten membentuk kesadaran masyarakat dan pekerja tambang tentang dampak dari penambangan. Upaya melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan urusan Negara saja. Melainkan tanggung jawab setiap warga negaranya. Setiap kita harus berupaya menyelamatkan lingkungan hidup sekitar kita. Sekecil apapun upaya kita akan sangat besar manfaatnya kelak. Tantangan atau hambatan paling besar adalah minimnya kesadaran kita untuk mengupayakan itu sendiri

Pengalaman HP Dicuri Sahabat Sendiri

Assalamu'alaikum sahabat. Semoga tetap istiqamah di atas Al-Qur'an dan sunnah dan dijaga rezekinya ya. Postingan kali ini aku mau sharing tentang salah satu pengalaman berhargaku, yaitu dicurinya hapeku oleh temen deketku sendiri. Duh, horor banget ya, hehe.

Oke, kejadian ini yaitu pada saat aku kelas 7. Aku berteman dekat dengan salah satu murid yang beda kelas denganku. Aku dan temanku satu lagi, namanya Yuli, sering bermain ke rumah si kawan. Kami sangat dekat.

Setiap hari sabtu, di sekolahku tidak ada kerjaan. Karenanya aku sering bermain dengan si kawan. Dan dia seriiing sekali meminjam hapeku kala itu, yaitu Blackberry Gemini VERSI CHINA *nyesek*.

Jadi suatu ketika, dia memintaku untuk bermain ke rumahnya. Aku setuju dan mengatakan ingin mengajak Yuli juga. Dia kemudian seperti agak panik dan memintaku jangan mengajak Yuli. Dan dia mengatakan sebenarnya dia sangat tidak suka dengan Yuli karena berbagai alasan, aku hanya mengiyakan.

Sampai hari dimana pulang sekolah kami pun ke rumahnya. Sepanjang perjalanan, seperti biasa dia meminjam hapeku. Dan di jalan, dia hendak mengembalikan. Katanya "aku taruh dalam tas ya" terus dia membuka tas dari belakang dan "memasukkan hapeku". Tapi anehnya, aku seperti tidak merasakan seperti ada benda yang jatuh ke dalam tas atau ada suara DUK! gitu. Tapi aku memutuskan untuk tidak menghiraukannya.

Setelah sampai di rumahnya, aku pun menyadari hapeku hilang. Aku mencari ke sekeliling kamarnya, dia juga. Aku pun berinisiatif untuk meminjam hape mamanya untuk miss call hapeku. Tapi dia langsung mencegah, katanya tidak sopan...

Aku pun langsung menuju rumah Yuli dan menceritakannya, dia pun langsung membantuku untuk mencari hapeku di jalan, tapi tetap tidak ketemu.

Aku pun pulang dengan pasrah.

Besoknya Yuli bercerita, si kawan ini terus bersumpah pada Yuli bahwa dia tidak tau dimana hapeku... Tapi kami tidak su'dzon berfikir macam-macam.

Besoknya lagi, salah seorang teman dekat dari si kawan mendatangiku, namanya Alvina. Alvina mengatakan, bahwa si kawan terlihat membawa hape baru. Dan hapenya ini sama persis dengan milikku, katanya si kawan sih itu hape pemberian neneknya. Tapi ada banyak kesamaan antara hape itu dan hapeku. Alvina bertanya, apakah betul antena nya sudah tidak ada? Ya, kataku. Terus dia bertanya apakah roll nya itu sudah tipis? Betul lagi! Dan ia pun melihat beberapa fotoku tidak memakai khimar dalam hape itu! AH! Sudah pasti itu hapeku.

Besoknya, aku dan Yuli langsung berniat melapor ke guru BK, yaitu Bu Kastarina. Sebelum ibu itu "menangkap" si kawan, kami berdiskusi dahulu bagaimana kira2 setelah tindakan si kawan itu ketahuan. Karena aku tau orangtua si kawan ini sangat galak dan tukang pukul, aku pun meminta agar jangan memberitahu orangtuanya, kasihan, bagaimana pun juga.

Akhirnya, dia pun dipanggil ke ruangan BK. Tau? Dia bersumpah bahwa dia tidak mencuri hapeku. Kemudian, mungkin dia lupa melepaskan kartu memori, jadi Bu Kastarina ingin melihat isi dari memory card itu. Dan jeng jeng, isinya ada beberapa foto pribadiku.

Ternyata dia masih mengelak, dia bilang kartu memorinya tertinggal di rumahnya, jadi dia memasangnya ke hape tersebut. Yah tidak masuk akal dong, hehehe.

Setelah beberapa kali dia mengelak bahkan bersumpah, akhirnya dia pun mengakui dan meminta maaf. Aku juga berjanji takkan bercerita ke orangtuanya. Dia juga mengakui, bahwa hapeku jatuh ke bak mandi saat dia sedang mandi, dan hapeku rusak parah. Oh kawan...

Tapi ternyata beberapa hari kemudian, aku mendengar kabar dari teman-teman sekelasnya bahwa... Dia kabur dari rumah, tidak membawa tas dan meminjam buku temannya. Ah ya, kabar ini sudah beredar juga ternyata di kelasnya. Beberapa hari kemudian saat aku pulang lambat, aku mendapati kabar bahwa dia sedang bersembunyi dari ayahnya, karena ketahuan perihal kasus ini. Dan benar saja, aku melihat ayahnya sedang mencarinya disini. What a poor girl...

Tapi seterusnya, hubungan kami membaik. Aku memaafkannya, dan ibuku tidak keberatan hapeku tidak diganti, mengetahui kondisinya itu. Urusan dia dengan orangtuanya, aku tidak mau ikut campur selagi dia memang tidak bercerita padaku.

Dari kejadian ini, aku belajar bahwa dia ternyata telah merencanakan untuk melakukan aksi jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau kau punya teman yang tidak berpunya, dan gemaaar sekali meminjam barangmu, sepatutnya lebih berhati2 dan teliti. Kalau ingin bermain bersamanya, pastikan jangan hanya berdua, tapi ajak teman-teman lain :)

What To Do On Weekend @home *bukan edisi jones yaaa*

Liburan weekend merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, karena di saat weekend lah kita bisa berkumpul bersama keluarga. Besok udah weekend tapi kamu masih bingung mau ngapain aja? Daripada setiap minggu jalan-jalan ke mall, lebih baik kamu mengajak keluarga untuk menghabiskan weekend di rumah. Selain lebih menghemat pengeluaran, berkumpul bersama di rumah tentunya akan meningkatkan kedekatan kamu dengan keluarga. Yuk simak beberapa alternatif kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk menghabiskan liburan weekend kamu bersama keluarga.

1. Masak bersama
Kamu bisa mengajak keluarga kamu untuk masak atau membuat kue bersama. Bagi kamu yang sudah memiliki anak, hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk mengajarkan mereka untuk lebih menghargai makanan. Karena dengan mengajak mereka terlibat langsung dalam pembuatan makanan yang akan mereka makan, mereka dapat mengetahui bahwa makanan yang biasanya mereka makan tidak tersaji dengan begitu saja, melainkan harus melalui proses-proses tertentu terlebih dahulu. Selain itu, pastinya ada kesenangan tersendiri jika mereka memakan makanan yang mereka masak sendiri.

2. Bersepeda bersama
Di hari-hari biasa mungkin kamu dan keluarga tidak memiliki waktu luang untuk berolahraga. Nah libur weekend bisa  kamu jadikan sebagai waktu untuk lebih memperhatikan kesehatan
keluarga dengan berolahraga. Salah satu olahraga ringan yang dapat kamu lakukan bersama keluarga adalah bersepeda bersama di lingkungan sekitar rumah.

3. Nonton film bersama
Untuk merasakan keseruan menonton film, kamu dan keluarga enggak perlu bayar mahal untuk membeli tiket bioskop. Kamu bisa mengubah suasana ruang menonton keluarga di rumah menjadi bioskop pribadi dengan mematikan lampu saat menonton, membesarkan volume suara televisi, hingga menyiapkan snack-snack untuk teman saat menonton. Mudah bukan?

4. Berkebun di halaman rumah
Untuk merasa lebih dekat dengan alam, kamu dan keluarga enggak perlu liburan jauh-jauh ke desa, gunung, dan sebagainya. Cukup dengan mengajak mereka menanam sayuran di halaman rumah atau sekedar merapikan taman, akan membuat mereka merasa dekat dengan alam.

5. Menghiasi rumah bersama
Untuk mempercantik rumah, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membayar tukang. Kamu dapat mengajak keluarga menghiasi dan menata rumah seperti mempercantik dinding rumah dengan menempelkan wallpaper sticker dengan berbagai motif.

6. Merekam kegiatan bersama
Terakhir, kamu dapat mengabadikan momen kebersamaan saat masak bersama keluarga, bersepeda, berkebun bersama, dan sebagainya, untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan. Rekaman tersebut nantinya dapat kamu putar kembali untuk ditonton bersama-sama dengan keluarga.
Nah bagaimana Toppers? Udah tahu kan weekend besok mau ngapain aja? Semoga alternatif kegiatan di atas dapat menjadikan weekend kamu bersama keluarga lebih menyenangkan dan berkesan ya, Toppers. Happy weekend! :D

7. Mengembangkan dan melakukan hobby

8. Bersih-Bersih Rumah

9. Main Game Bareng Temen

10. Sleepover Party
Ajak teman-teman dekat untuk menghabiskan malam bersama pada saat weekend. Jangan lupa siapkan camilan dan DVD film favorit untuk ditonton bersama. Kamu dan sahabat bisa bersenang-senang sambil berbagi cerita.

11. Waktunya "Me" Time
Setelah disibukkan dengan berbagai kegiatan selama seminggu, ada baiknya kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri sekali-kali. Gunakan untuk melakukan perawatan tubuh di rumah, jalan-jalan di taman, atau membaca buku. Lakukanlah kegiatan yang kamu sukai atau hobi yang sudah lama tidak kamu lakukan. Liburan di rumah pun bisa menyenangkan jika kamu melakukan hal-hal yang kamu nikmati. Selamat menikmati akhir pekan

 12. Istirahat dan Bersantai

13. Liqo'

14. Bertukar kabar

15. Me Time

16. Blogging

7 Ide Kreasi Cantik dari Barang Bekas

  Barang-barang bekas di rumah seringkali berakhir di tempat sampah. Walau mungkin sempat terpikir untuk memanfaatkannya, tapi jadi apa?

Beberapa ide di bawah ini mungkin bisa jadi inspirasi dalam mengolah barang-barang bekas tersebut. Tidak perlu menjadi seorang seniman profesional untuk membuat barang-barang dibawah ini.


1. Vas Bohlam



Masih memakai bohlam untuk menerangi rumah Anda? Segera ganti dengan lampu hemat energi yang lebih terang dan bersahabat dengan rekening tagihan anda.

Selanjutnya ubah bolam bekas anda menjadi sebuah vas bunga seperti pada gambar di bawah. Cukup mudah namun tampak berkelas bukan?





2. Lampu Sendok Plastik




Desainer yang pertama menciptakan lampu unik ini bernama Yaroslav Olenev. Ide lampu yang terbuat dari sendok plastik dan sebuah botol minuman plastik ini memenangkan penghargaan pada nominasi "Desain dan Ekologi" yang diselenggarakan oleh majalah "FutureNow" pada tahun 2010.

Untuk membuat lampu ini, Anda membutuhkan botol minuman plastik, ratusan sendok plastik, lem tembak, cutter, tang potong, lampu hemat energi dan beberapa meter kabel sesuai keperluan.



3. Wall Art Gulungan Tisu Toilet

 
Anda pecinta seni, namun keuangan Anda saat ini belum mendukung untuk membeli wall art yang harganya selangit? Tidak usah gundah, Anda bisa membuatnya sendiri!

Siapkan gunting, lem, penjepit rambut, pewarna metal, dan beberapa gulungan tisu toilet bekas. Lakukan langkah-langkah seperti gambar di bawah dan Voila! Tembok rumah Anda sekarang mempunyai Wall Art yang indah!


 
4. Lampu Tenaga Matahari





Lampu yang terbuat dari sebuah botol minuman plastik yang diisi penuh dengan air ini bisa menerangi rumah, garasi, maupun gudang anda tanpa menambah tagihan dari PLN tentunya.

Berkekuatan 55-60 watt dari terik matahari, ide ini pertama ditemukan di Filipina dan diterapkan untuk membantu perumahan kumuh disana.



5. Lampu Kardus Susu




Desainer Ed Chew yang berasal dari Malaysia ini berbagi ide kerennya cara membuat lampu hias keren yang hanya terbuat dari kardus susu bekas yang dapat Anda temui sehari-hari.

Anda dan anak Anda harus minum susu kotak dengan jumlah yang cukup banyak untuk membuat lampu ini tentunya.



6. Tas Pop Tabs




Seperti namanya, tas ini terbuat dari pop tabs (tombol pembuka pada minuman kaleng). Siapkan tang potong, pelepas staples, kunci tua, dan pop tabs (paling tidak anda membutuhkan ratusan untuk membuat sebuah tas).




 
7. Vas dan Tempat Lilin





Dengan sebuah mangkuk bekas makanan kaleng dan beberapa penjepit untuk jemuran, Anda bisa membuat sebuah vas untuk tanaman Anda yang terlihat klasik dan natural.

Ditambah dengan sebuah gelas dan sebatang lilin yang menyala di tengahnya, Anda akan merasakan suasana restoran mahal dan makan malam romantis di meja makan Anda.