Rabu, 24 Juni 2015

Tentang Kepulauan Riau


Kepulauan Riau
Provinsi
Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I).jpg
Lambang Kepulauan Riau Lambang
Semboyan: "Berpancang Amanah Bersauh Marwah"
Negara  Indonesia
Dasar hukum UU No. 25 Tahun 2002
Ibu kota Tanjungpinang
Koordinat 1º 10' LS - 5º 10' LU
102º 50' - 109º 20' BT
Pemerintahan
 • Gubernur Muhammad Sani
 • Wakil Gubernur Muhammad Soerya Respationo
Area
 • Total 251.000 km2 (97,000 mil²)
  2.408 pulau
Populasi (2010)[1]
 • Total 1.679.163
 • Kepadatan 6.7/km2 (17/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa Melayu (35,6%), Jawa (22,2%), Tionghoa (9,3%), Minangkabau (9,3%), Batak (8,1%), Bugis (2,2%), Banjar (0,7%) [2]
 • Agama Islam, Kristen, Buddha, Khonghucu, Katolik dan Hindu
 • Bahasa Bahasa Melayu Riau, Bahasa Indonesia, Bahasa Hokkien
Zona waktu WIB
Kabupaten 5
Kota 2
Kecamatan 52
Desa/kelurahan 299
Situs web www.kepriprov.go.id
Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat.
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten, dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95% merupakan lautan, dan hanya sekitar 5% daratan.

Daftar isi

Sejarah

Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga.

Iklim

Geografi

Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar, dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ibukota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjungpinang. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut, dan udara yang strategis, dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar.

Sumber daya alam

Kepri memiliki potensi sumber daya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar, dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi, dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit, dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir, dan kuarsa.

Pemerintahan

Kabupaten dan kota

Ibukota provinsi di kota Tanjung Pinang.
No. Kabupaten/Kota Ibu kota Kepala daerah
1 Kabupaten Bintan Bandar Seri Bentan Ansar Ahmad
2 Kabupaten Karimun Tanjung Balai Karimun Nurdin Basirun
3 Kabupaten Kepulauan Anambas Tarempa Tengku Mukhtaruddin
4 Kabupaten Lingga Daik Daria
5 Kabupaten Natuna Ranai Ilyas Sabli
6 Kota Batam - Ahmad Dahlan
7 Kota Tanjung Pinang - Lis Darmansyah

Daftar Gubernur

Gedung Daerah Provinsi Kepri di Kota Tanjung Pinang.
Gubernur dijabat oleh H. Muhammad Sani yang sebelumnya menjabat Wakil Gubernur Kepulauan Riau. Wakil Gubernur dijabat oleh Surya Respationo.
No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan Wakil Gubernur
Ismeth abdullah.jpg Ismeth Abdullah (Penjabat Gubernur) 1 Juli 2004 2005
Tidak Ada

Darjo Sumarjono (Penjabat Gubernur) 2005 19 Agustus 2005
1 Ismeth abdullah.jpg Ismeth Abdullah 19 Agustus 2005 19 Agustus 2010
Muhammad Sani
2 Muhammad-Sani.jpg Muhammad Sani 19 Agustus 2010 sekarang
Soerya Respationo

Perwakilan

DPRD Kepulauan Riau hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi
Lambang PDI-P PDI-P 9
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 8
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 7
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 5
Lambang PKS PKS 4
Lambang PKB PKB 3
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 3
Lambang PPP PPP 2
Lambang PAN PAN 2
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 2
Total 45

Perekonomian

Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan, dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp. 22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta, dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp. 22,418 juta.

Kelautan

Sebagai provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut, dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota Batam tepatnya didaerah telaga punggur, ada satu pelabuhan perikanan yang dikelola murni oleh swasta . Pelabuhan Perikanan Swasta Telaga Punggur diresmikan pada tanggal 08 Januari 2010 oleh Menteri Kelautan, dan Perikanan R.I Dr. Ir. H. Fadel Muhammad. Letak pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur sangat strategis karena berhadapan dengan jalur lintas kapal penangkapan ikan antara Propinsi Kepri, dan Natuna, ZEEI , Laut Cina Selatan serta keberadaan pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur di Kota Batam sangat dekat dengan negara Singapura yang dapat meningkatkan ekspor hasil laut, dan menambah pendapatan asli daerah.

Peternakan

Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik, ternak sapi, ternak ayam, dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil.

Pertanian

Hampir diseluruh wilayah kabupaten/kota di provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian, dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota Batam. Disamping palawija, dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi, gambir, nenas serta cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di kabupaten Bintan dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan, dan sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit.

Pariwisata

Pulau Penyengat dilihat dari kota Tanjung Pinang.
Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di provinsi Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten, dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa di kota Batam, Pantai Pelawan di kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.
Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah, dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.

Transportasi

Kapal speedboat yang menghubungkan pulau Batam (pelabuhan Telaga Punggur) dan pulau Bintan.
Sistem transportasi yang terdapat di provinsi ini sangat beragam, sesuai dengan kondisi alam, dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah:

Transportasi laut

  • Perahu motor kecil (pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland).
  • Kapal ferry (MV), merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang - Batam - Karimun - Lingga).
  • SpeadBoat, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang - Lobam - Batam
  • KM. Perintis, merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kabupaten Natuna.
  • Pelni merupakan salah satu transpotasi masyarakat Bintan dan Batam
  • ASDP atau Kapal RoRo merupakan salah satu transportasi laut utama bagi masyarakat Tanjungpinang, Bintan, Batam, Karimun, dan Lingga

Transportasi darat

  • Taxi, merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Kec. Bintan Timur - Kab. Bintan).
  • Angkutan kota (angkot), memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, di kota Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans".
  • Bus, untuk Kota Batam, bus sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya: Damri, dan bus kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Kec. Bintan Utara - Kab.Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah.
  • Becak motor, di kawasan pesisir (hinterland) seperti kawasan Kec. Belakang Padang, dan pulau Penyengat terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor.
  • Ojek.
  • Pembangunan monorail di Kota Batam

Transportasi udara

Provinsi ini memiliki 5 bandara udara, yakni:
  • Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Bandara Ranai di Natuna, Bandara Dabo di Dabo Singkep (Lingga) dan Bandara Matak di Matak (Kepulauan Anambas).
  • Bandara Internasional Hang Nadim (Batam) merupakan sebuah kebanggaan bagi provinsi Kepulauan Riau, karena bandara ini mempunyai landasan terpanjang di Asia Tenggara.
  • Dalam waktu dekat, sebuah bandara baru akan dibangun di provinsi ini yang terletak di Kabupaten Bintan Utara. Bandara baru ini dinamakan Bandara Busung yang konon dikabarkan akan menempati luas area sampai 170 hektare. Bandara baru juga akan dibangun di Tambelan, Bintan dan Letung, Kepulauan Anambas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar