Menurut
bukti dari sebuah penelitian terbaru, makan atau minum coklat sangat
bermanfaat bagi kemampuan otak dalam melakukan tugas matematika, serta
meningkatkan energi tubuh.
Coklat
sejak lama memang telah dikenal dapat menjadi stimulan yang baik untuk
kinerja kognitif, mempengaruhi suasana hati, dan juga memiliki
beberapa manfaat anti kanker. Namun, hingga kini para ilmuwan tidak
tahu bahwa coklat juga dapat memiliki efek positif pada kemampuan
matematika kita. Para ahli menguji dampak dari makanan yang berbeda
terhadap kinerja otak, dan menemukan bahwa flavanols – senyawa yang
ditemukan di kakao, dan bagian dari kelompok bahan kimia yang disebut
polifenol – memiliki potensi untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
Menurut
penulis utama studi tersebut, Profesor David Kennedy dari Universitas
Northumbria di Inggris, temuan baru menunjukkan bahwa
siswa yang pesta coklat saat mempersiapkan ujian, mungkin akan memperoleh manfaat nyata dengan melakukannya dan kesenangan dari rasa manisnya dapat bermanfaat secara mental dalam mengerjakan tantangan tugas tersebut.
siswa yang pesta coklat saat mempersiapkan ujian, mungkin akan memperoleh manfaat nyata dengan melakukannya dan kesenangan dari rasa manisnya dapat bermanfaat secara mental dalam mengerjakan tantangan tugas tersebut.
Untuk
sampai pada kesimpulan ini, Profesor Kennedy dan rekan-rekannya
merekrut 30 orang dan meminta mereka menghitung mundur dalam tiga
kelompok dari berbagai angka acak antara 800 sampai 999. Angka-angka ini
dihasilkan oleh komputer. Pada satu titik percobaan, ketika sebagian
besar peserta tampaknya menjadi sangat lelah dalam melaksanakan tugas,
para ilmuwan menawarkan mereka meminum secangkir kokoa yang mengandung
500 mg flavanols. Ini adalah jumlah yang sangat besar dari kandungan
senyawa yang biasanya didapatkan dari sebatang coklat atau buah-buahan
dan sayuran yang juga menikmati kehadiran bahan kimia tersebut.
Hasil
penelitian menunjukkan para relawan berulangkali terus melakukan
perhitungan dan tugas jauh lebih efektif dan cepat selama hampir satu
jam, setelah mengkonsumsi minuman misterius yang mengandung salah satu
unsur bahagia coklat.
Namun,
meskipun minuman membantu para relawan untuk menghitung secara efektif
pada bagian pertama percobaan, mereka tidak bisa mengulangi hasil
ketika diminta menghitung mundur dalam kelompok tujuh, yang digambarkan
sebagai tugas yang lebih kompleks, yang disebabkan oleh sedikit
perbedaan bagian dari otak manusia.
Menurut
para peneliti, semakin gelap coklatnya, semakin tinggi jumlah
flavanoids dan membawa manfaat kesehatan yang semakin baik bagi tubuh.
Para peneliti mengatakan semakin sedikit kandungan gula dan susu yang
ada di dalam coklat, semakin pahit rasanya. Beberapa individu telah
mengembangkan semangat nyata untuk coklat pekat dan menganggap susu atau
coklat putih kurang lezat. Beberapa penelitian mengenai hal ini
menemukan bahwa mereka yang paling banyak mendapatkan manfaat kesehatan
adalah yang memakan coklat setiap hari atau setiap hari lain. Para ahli
juga menekankan fakta bahwa kesenangan akan rasa manis harus
dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa coklat membantu menjaga diabetes
dan tekanan darah tinggi di bawah kendali. Para peneliti bahkan
mengklaim dengan mencium aroma coklat dapat melindungi orang dari flu
umum. Namun sayangnya bagi para penggemar coklat, kebiasaan ini
menghasilkan lemak dan gula yang tinggi. Karena itu ahli gizi
menyarankan agar konsumsi coklat dibarengi dengan diet seimbang,
mengkonsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, beras
merah dan kacang-kacangan. Meskipun coklat belumlah pasti akan mengubah
Anda menjadi seorang yang jenius akan matematika, namun coklat dapat
dipastikan membantu masalah matematika sehari-hari dan tugas-tugas
sekolah.
Temuan baru ini akan dipresentasikan di bulan ini pada konferensi tahunan British Psychological Society di Brighton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar